Selasa, 15 Maret 2016

Omah Kayu – Rumah Kayu Unik di Tebing Bukit

Pintu Gerbang Omah Kayu

Masuk ke Taman Wisata Gunung Banyak (Kota Batu, Jawa Timur) ternyata tidak hanya wisata Paralayang, Flying Fox, dan pemandangan indah yang bisa dinikmati. Ada sebuah lokasi unik yang dapat dijadikan sebagai tempat mencari ketenangan saat berakhir pekan. Berlokasi sekitar 25 kilometer dari Kota Malang, lokasi peristirahatan yang dibuka sejak awal tahun 2014 ini terkesan eksklusif. Saking eksklusifnya, belum tentu pengunjung yang mampir ke Bukit Paralayang (nama lain Taman Wisata Gunung Banyak) tahu jika bukit ini memiliki lokasi peristirahatan unik.
Untuk memasuki area Omah Kayu, pengunjung diwajibkan membayar Rp 5.000 ke resepsionis yang berada di dekat pintu gerbangnya. Retribusi ini berbeda dengan retribusi masuk taman wisata Gunung Banyak yang harganya juga Rp 5.000. Begitu membayar retribusi masuk Omah Kayu, resepsionis akan membuka pintu dan akan kita temui jalan setapak menuruni bukit. Sambil jalan kaki mendekati rumah kayu, banyak ‘dingklik’ dari kayu yang sengaja dibuat menghadap tebing. Dengan duduk santai di dingklik ini dapat kita nikmati pemandangan lembah yang diisi dengan perkebunan dan pemukiman. Selain dingklik kayu, ada pula tempat perapian dan ‘hammock‘ yang semakin mengesankan tempat ini sebagai tempat peristirahatan yang tenang dan damai.
Dingklik kayu di sekitar Omah Kayu
Dingklik kayu di sekitar Omah Kayu
Anak tangga mendekati rumah kayu disusun rapi meski hanya terbuat dari tanah dan kayu. Pegangan yang juga dibuat dari kayu mengesankan bahwa pengelolanya sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Begitu memasuki kawasan teras rumah kayu, saya sempat mengetes kekuatan lantai kayu sambil berpegangan. Kesan pertama begitu menginjakkan kaki di lantai kayu adalah rasa takut apakah kayu ini mampu menahan bobot tubuh sekitar 67 kilogram. Rasa takut perlahan berkurang setelah melihat adanya papan yang menginformasikan bahwa Omah Kayu mampu menahan bobot 3 orang dewasa. Fiuh ðŸ˜€
Rumah Kayu di Paralayang
Rumah Kayu di Paralayang
Pintu Rumah Kayu yang dikunci rapat dari luar membuat saya tidak bisa melihat kondisi ruangan di dalam. Jika dilihat dari luar, ruangan yang memiliki dimensi sekitar 3m x 2m x 2m (p x l x t) ini lebih nyaman dihuni oleh 2 orang. Bahan papan kayu yang menjadi dinding disusun rapat sehingga tidak memungkinkan banyak angin yang masuk ke dalam ruangan. Dengan sedikitnya angin yang masuk ke dalam ruangan memungkinkan penghuninya agar tetap hangat terutama saat malam hari dan menjelang pagi. Untuk kamar mandi memang tidak disediakan di dalam rumah kayu. Pihak pengelola telah menyediakan 2 ruang kamar mandi yang dilengkapi dengan air hangat. Saya pikir 2 kamar mandi saja sudah cukup untuk mengakomodasi 3 buah rumah kayu yang masing-masing dihuni oleh 2 orang wisatawan.
Omah Kayu berdiri diantara pepohonan di tebing bukit
Omah Kayu berdiri di tebing curam
Dengan membayar Rp 350.000 per rumah per malam, wisatawan sudah bisa menikmati sensasi bermalam di Omah Kayu. Saat pagi kicauan burung yang hidup bebas diantara pepohonan pinus akan membangunkan tidur Anda. Menurut saya konsep inilah yang ingin ditawarkan oleh pihak pengelola. Sebuah konsep yang unik bukan?
Tertarik untuk menginap di Omah Kayu? Kontak saja saya via Whatsapp / Line di 085746611240 atau Call / SMS di 085288776565. Akan saya bantu proses book Omah Kayu untuk Anda. Semoga momen liburan Anda menenangkan dan menyenangkan :)
Masih penasaran dengan Omah Kayu? Info lebih detail tentang Omah Kayu telah saya rangkum dari beberapa pertanyaan yang sering disampaikan oleh pembaca. Silakan dibaca di tulisan lainnya yang berjudul “FAQ Omah Kayu – Jawaban Soal Omah Kayu“. Sedangkan gambar lain dari Omah Kayu bisa dilihat di galeri flickr saya :Omah Kayu at Paralayang

Uniknya rumah berbentuk sepatu di Medan

Di Medan, Sumatera Utara, ada seorang pria tua memiliki rumah yang sangat unik. Muhammad Jusuf Sokartara (71) membangun rumah berbentuk sepatu di Jalan SMA Negeri 2, Karang Sari, Polonia, Medan, Sumut.
Dilansir merdeka.com, Jumat (18/09/2015) rumah sepatu tersebut memiliki panjang sekitar 9 meter dan memiliki tiga lantai. Di tiap lantai diberi jendela, bahkan di lantai III ada balkon kecil dengan teralis pengaman. Letaknya pun cukup strategis sehingga mampu menarik perhatian banyak orang, yakni di tengah sebuah lahan di pinggir jalan.
Uniknya rumah berbentuk sepatu di Medan. (merdeka.com)
Uniknya rumah berbentuk sepatu di Medan. (merdeka.com)
Jusuf, sang pemilik rumah bukannya tak mendapatkan halangan ketika membangun rumah uniknya ini. Menurutnya, banyak orang yang menganggapnya gila karena bangunan itu. Namun, ia tak peduli dengan perkataan orang-orang.
“Banyak yang bilang aku gila membangun rumah ini. Tapi aku tidak peduli. Banyak tokoh yang awalnya dinilai gila, tapi mereka berhasil,” ucapnya.
Rumah tersebut diberi nomor 13, angka kesukaan Jusuf. Pria tua itu mengatakan nomor tersebut sangat bermakna baginya, seperti hari pernikahannya digelar pada tanggal 13. Bangunan rumah tersebut juga bertinggi 13 meter dengan mulai dikerjakan pada tanggal 13 juga.
Uniknya rumah berbentuk sepatu di Medan. (merdeka.com)
Uniknya rumah berbentuk sepatu di Medan. (merdeka.com)
Selain ejekan dari orang-orang, Jusuf juga menuturkan masalah lain yang dihadapi demi mewujudkan impiannya membuat sebuah rumah sepatu ini. Terkadang dia kehabisan dana sehingga harus kembali ke Belanda untuk mengumpulkan uang. “Aku jadi turis guide di sana, uangnya halal,” ucapnya.
Sebelumnya, Jusuf pernah lama tinggal di Belanda, tepatnya di kota Hoofddorf. Di negeri Kincir Angin tersebut, ia bekerja sebagai kulit kargo maskapai KLM di Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda.
Jusuf menambahkan jika rumah sepatu ini sudah menjadi impiannya sejak dahulu. Awalnya, ia melihat gambar rumah sepatu di India dari sebuah majalah. Saat melakoni perjalanan mengelilingi dunia dengan sepeda, ia akhirnya bisa melihat rumah tersebut secara langsung di India.
“Setelah tak jadi pebalap sepeda Sumut, aku berkeliling dunia dengan sepeda. Aku melihat langsung rumah itu kalau tak salah di Mumbai,” kata Jusuf.
Sejak mulai dibangun, rumah tersebut sudah memakan biaya sekitar Rp 600 juta. Meski sudah mengeluarkan banyak uang, namun Jusuf masih merasa ada banyak kekurangan pada rumahnya tersebut.
Menurut pekerja yang ikut membangunnya, banyak kesulitan yang dihadapi. “Sulitnya ya membuat malnya. Banyak bagian yang melengkung. Untungnya saya pernah membangun kubah masjid yang dicor,” ucap Haryono, tukang yang dipercaya Jusuf.

Rumah Termewah 2013

Memiliki rumah termewah tentu menjadi idaman bagi setiap orang. Rumah mewah identik dengan rumah yang besar, dibangun dilahan yang luas, desain eksterior dan interior yang mahal dan kualitas terbaik. Memiliki rumah tidak wajib harus besar dan mewah. Tapi, rumah mewah tentu memiliki nilai tersendiri. Jika minat anda ada pada bisnis investasi properti, maka rumah mewah menjadi daya tarik sendiri, dimana dengan harga yang mahal, tentu harga jualnya semakin mahal juga. Dan ini jelas sangat menguntungkan bagi mereka pelaku bisnis properti.
Bahkan, jika anda perhatikan, jika anda melewati atau berjalan-jalan ke perumahan mewah, biasanya banyak terdapat rumah mewah yang belum ditempati. Yang seperti ini, biasanya memang pemiliknya membeli rumah mewah sebagai investasi. Investasi rumah mewah akan sangat menguntungkan. Jika anda memiliki dana lebih dan ingin berinvestasi, maka sangat disarankan untuk berinvestasi pada bidang properti.

Atau jika anda ingin membangun sebuah rumah, tentu anda harus memiliki referensi model rumah mewahyang akan menjadi patokan dalam membangun rumah anda. Walaupun tidak sama persis, paling tidak anda harus mengetahui detail dan jelasnya, bagaimana nanti rumah anda akan dibangun.

Rumah Termewah

Rumah Termewah

Biasanya, untuk desain rumah mewah mengacu pada konsep desain Eropa. Bagi mereka yang menyukai desain klasik, maka konsep model rumah mewah Eropa klasik akan menjadi pilihan yang tepat. Berikut kami berikan beberapa contoh desain rumah termewah yang bisa anda jadikan referensi untuk membangun sebuah rumah.
Rumah Termewah 2013

Sepuluh Rumah Kayu yang Masih Ada di Moskow

Terdapat sekitar 500 rumah kayu di Moskow, tiap rumah memiliki sejarah dan keunikan arsitektur tersendiri.
Wooden houses in Moscow
Gulir ke bawah untuk melihat lebih banyak
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Terdapat sekitar 500 rumah kayu di Moskow. Tiap rumah memiliki sejarah dan keunikan arsitektur tersendiri. Rumah kayu berdampingan dengan bangunan apartemen menjulang yang tersebar di berbagai sudut Moskow. Kami menyajikan sepuluh rumah terbaik di antaranya. / Rumah di Jalan Novozavodskaya No. 6.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Rumah kayu sederhana yang direkonstruksi dengan sentuhan gaya modern di Jalan Pervy Kazachiy No. 8/1.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Jalan Novozavodskaya No. 6. Rumah kayu yang berdiri di wilayah Gereja Syafaat (Church of the Intercession) di Fili. Ia terlihat berbeda di depan para pencakar langit Kota Moskow.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Rumah nomor 5 di Jalan Malyi Vasilievsky merupakan monumen arsitektur abad ke-19. Ini merupakan contoh pengembangan terencana setelah kebakaran besar yang menghancurkan Moskow pada 1812. Tiap bangunan kayu yang tersisa dari awal abad ke-19 merupakan penemuan langka. Tak banyak bangunan kayu yang berhasil selamat dari kobaran api tahun 1812 saat perang Napoleon, dan fakta bahwa sebagian masih ada hingga abad ke-21 adalah sebuah keajaiban.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Jalan Bolshoy Predtechenskiy No. 4. Sebuah rumah hijau dengan jendela antik dan nalichnik kayu putih (bingkai jendela kayu yang diukir tangan secara tradisional). Ia terletak di wilayah Museum Memorial Sejarah Presnya, yang didedikasikan bagi sejarah Rusia modern.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Salah satu rumah kayu penuh cerita di Jalan Sutinskiy No. 5/2. Rumah ini dibangun pada abad ke-19. Ia memiliki tiang yang penuh hiasan dan plesterannya bahkan terbuat dari kayu.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Rumah kayu di Jalan Shepkin No. 47. Aktor ternama Rusia Mikhail Shepkin menghabiskan empat tahun terakhir hidupnya di sini. Kini rumah ini menjadi museum yang didedikasikan bagi sang aktor.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Rumah penulis Rusia Leo Tolstoy di Jalan Leo Tolstoy No. 21/1. Ia tinggal di sini sejak tahun 1882 – 1901, dan menulis sekitar 100 karyanya di rumah ini. Kini rumah in imenjadi Area Memorial Leo TolstoyKhamovniki dan dibuka untuk umum.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Gereja Kota Krutitskoye , sebuah monumen bersejarah di persimpangan Jalan Krutitskaya dan Jalan Pervy Krutitskyi, didirikan pada abad ke-18, awalnya merupakan biara, kemudian menjadi pemukiman episkopal. Sejak 1991, ia menjadi gereja kota bagi patriark Rusia.
Wooden houses in Moscow
IRENA GLAZUNOVA
Rumah kayu yang dibangun pada tahun 1912 di gang Denisovskyi No. 24.
Wooden houses in Moscow
DANIIL SHANAURIN, RUSLAN SUKHUSHIN
Jalan Goncharnaya No. 7/4. Rumah kayu dari abad ke-19. Ia kini menjadi bar, restoran, serta tempat konser yang terkenal, sehingga Anda berkesempatan melihat bagian dalamnya: minum, menjelajahi ruangan, serta mengobservasi pusat Moskow dari balkonnya.